Alone At Last Lolos dari Dakwaan DCDC Pengadilan Musik Edisi ke-55

Alone At Last Lolos dari Dakwaan DCDC Pengadilan Musik Edisi ke-55

Sumber foto : oleh Agung Rainda

Selama hampir 2 jam, Alone At Last digempur pertanyaan-pertanyaan dari pihak Jaksa Penuntut. Bersama dua kuasa hukumnya, dengan dalih-dalih yang meyakinkan akhirnya Alone At Last pun dapat lolos dari jerat dakwaan

Kamis, 27 Juni 2024 kemarin, DCDC Pengadilan Musik kembali ke hadapan publik. Untuk edisi kali ini, DCDC Pengadilan Musik menyeret Alone At Last sebagai terdakwa ke meja Persidangan atas perkara mereka berkiprah di ranah musik selama dua dekade lebih. Seperti biasa, sidang DCDC Pengadilan Musik kali ini digelar secara terbuka dan disaksikan oleh khalayak umum yang bertempat V.O.C INLANDER KOFFIEHUIS (The Park) Jl. Pahlawan no.70, Bandung. Seluruh rangkaian acara, sekaligus alur persidangan diatur oleh Rully Pasar Antik Cikapundung, sebagai Panitera.

 

Pihak terdakwa Alone At Last hadir dengan formasi lengkap yang terdiri dari, Yas Budaya (Vokal), Ubey (Bass), Balum (Gitar) dan Athink (Drum). Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Jaksa Penuntut, Budi Dalton dan Pidi Baiq, Alone At Last didampingi oleh dua kuasa hukum kompeten yang mengikuti jejak bermusik mereka, yakni Ami Muhammad dan Yoga PHB.

Sejak awal persidangan yang dibuka oleh Hakim Ketua Persidangan, Man Jasad, kedua Jaksa Penuntut langsung melontarkan pertanyaan-pertanyaan terkait eksistensi Alone At Last sejak awal terbentuk. Mulai dari bagaimana mereka mengubah arah genre musik yang sebelumnya lebih condong ke pop punk, lalu tentang asal muasal nama band dan nilai estetika dari logo yang menjadi identitas mereka, hingga bagaimana bisa Alone At Last menyandang predikat ‘band sirkus’ yang banyak dibicarakan penggemar musik.

 

Jaksa Penuntut juga tak lupa mempertanyakan hal-hal esensial yang mendiami karya musik Alone At Last terutama tentang lirik-lirik mereka yang banyak mewakili amarah. Yas Budaya sebagai sosok penulis lirik mayoritas Alone At Last, memaparkan bahwa dirinya lebih banyak menaruh perhatian pada penulisan lirik yang dikawinkan dengan part-part/hook musiknya, Yas juga menyanggah tentang sangkut paut emo dan sajian musik Alone At Last melalui pernyataan “Bagi kita (Alone At Last) anthemic nya adalah lu tetap terpuruk, tapi lu ujungnya tetap harus bisa bangkit,”.

Masing-masing terdakwa pun saling bergantian menjawab pertanyaan dari pihak Jaksa Penuntut, mereka mengutarakan dinamika dalam tubuh Alone At Last termasuk soal keluar masuknya member. Salah satu hal yang mengundang banyak perhatian ketika Yas Budaya keluar dari band, dan kala itu dirinya ditunjuk oleh alm Eben untuk menjadi calon pengganti mendiang Ivan Scumbag ketika Burgerkill kekosongan vokalis. Akan tetapi, Yas tetap kembali dan memilih bersama Alone At Last hingga saat ini.

 

Berbicara tentang Alone At Last kedepannya, melalui Ubey mereka tertantang untuk memperluas spektrum musikalnya melintasi berbagai unsur musik lain, seperti halnya mencampurkan unsur musik tradisional hingga musik orkestra. Selain itu, pada sesi uji kompetensi Alone At Last juga berhasil menjawab seluruh pertanyaan untuk meyakinkan Hakim Ketua dan seluruh peserta yang mengikuti persidangan.

Menjelang sesi penutup, Alone At Last tampil di atas panggung dengan format acoustic. Meski hanya membawakan beberapa butir lagu, para hadirin termasuk para Stand Alone Crew (fanbase Alone At Last) menyambutnya dengan sing a long, naik ke atas panggung, bahkan salah satu Stand Alone Crew tampak begitu atraktif hingga melakukan stage diving.

 

Selama hampir 2 jam, Alone At Last digempur pertanyaan-pertanyaan dari pihak Jaksa Penuntut. Bersama dua kuasa hukumnya, dengan dalih-dalih yang meyakinkan akhirnya Alone At Last pun dapat lolos dari jerat dakwaan. Pembacaan surat pernyataan bebas dakwaan oleh Hakim Ketua, Man Jasad menandai akhir dari persidangan. Sesi foto bersama menutup seluruh rangkaian acara DCDC Pengadilan Musik edisi ke-55. Nantikan seluruh informasi tentang DCDC Pengadilan Musik edisi selanjutnya, hanya di www.dcdc.id dan pantau terus instagram @dcdc.official untuk mendapatkan informasi seputar musik.

BACA JUGA - Dua Dekade Bermusik, Alone At Last akan Diseret ke Meja Pengadilan

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner