Gelar “Tur Lelaku Babak Ke-2”, San Gita Sukses Tampil Memukau di Bandung
Sumber Foto : Dijepret oleh Agung Rainda
Lanjutkan rangkaian “Tur Lelaku” di ‘Babak ke-2’, San Gita tampilkan sajian maksimal di Ruang Putih, Bandung
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh band/musisi dalam mendobrak eksistensi, atau mempromosikan karya-karya yang mereka ciptakan. Salah satu cara yang paling ampuh dan bisa bertatap muka secara langsung dengan penggemar adalah menggelar tur. Dan hal yang baru saja dipaparkan nampaknya turut diamini oleh San Gita, quartet Pop/Jazz asal Salatiga, Jawa Tengah. Usai melepaskan debut album, Martyapada, pada 24 November 2023, San Gita kemudian menggelar rangkaian tur yang dihelat di banyak titik di Indonesia.
Tur yang diberi tajuk “Tur Lelaku” ini San Gita lakukan dengan dua sesi, di mana terdapat tur ‘Babak 1’ yang sukses digelar di 10 kota, dan tur ‘Babak 2’ yang saat ini sedang dalam proses tur di enam kota yakni Tangerang Selatan, Jakarta, Bogor, Bandung, Majalengka, Cirebon yang dilaksanakan dari tanggal 5 Juli hingga 11 Juli 2024. Dan kemarin, tepatnya tanggal 9 Juli 2024, Saya dan rekan berkesempatan menyaksikan langsung penampilan San Gita di Kota Bandung.
Berlokasi di Ruang Putih, Jl. Bungur No.37, Geger Kalong, Bandung, acara dimulai pada (kurang lebih) pukul 20.00. Yang menjadi penarik atensi dalam gelaran ini adalah posisi para penampil yang tepat di tengah-tengah area, dikelilingi para penonton yang hadir. Tak lama, Bonita (vokal), Adoi (gitar), Sunu (bass) dan Michael (drum) sudah siap dengan instrumennya masing-masing, dan mereka memulai pertunjukan dengan sajian Intro.
Selepas itu, lagu “Lokomotif” menjadi sajian pembuka dari San Gita. Sebelumnya saya memang tidak pernah mendengarkan karya-karya band ini secara langsung, dan ternyata apa yang tersaji di depan mata saat itu, menjadi penampilan yang mampu memukau pendengaran. Terlebih aksi para personil yang maksimal, dan juga tamborin yang digunakan oleh Bonita, semakin menambah warna pada lagu pertama ini. Di sisi lain, para penonton mulai berdatangan dan cepat memberikan apresiasi ketika hook dalam lagu ini bermunculan.
Di sela-sela jeda menuju lagu selanjutnya, Bonita turut menceritakan suka duka selama proses perjalanan “Tur Lelaku” ini.
“Jadi selama ‘Tur Lelaku’ ini, kami punya pola, jadi tiga hari kita tampil, kemudian di hari ke empat kita pake buat istirahat, pola itu terus kita pake selama tur ini,” cerita Bonita.
“Kita juga sempet buka donasi buat support tur ini, tapi ternyata sampe setengah dari total biaya juga ga sampe, alhamdulillahnya banyak pihak ‘tak terduga’ yang tiba-tiba dukung kita, dan akhirnya tur ini bisa berjalan sampe titik ini.” Tambahnya.
Selama acara berjalan di lokasi, setiap meja terdapat QR code yang bila di-scan, para penonton dapat memberikan apresiasi kepada San Gita secara daring dan tertulis, dan di dalamnya juga mereka menyematkan informasi dukungan dana untuk tur ini.
Masuk ke lagu selanjutnya yaitu “Marilah”, suasana riang begitu terasa di mana lagu ini mempunyai komposisi musik yang ‘danceable’. Melihat Bonita yang berdansa kecil seiring irama lagu, para penonton turut mengikuti dan beberapa yang mengangguk-anggukan kepala. Di sini skill para personil San Gita memang jempolan, semuanya saling unjuk keterampilan memainkan instrumennya.
Selama kurang lebih 1 jam 45 menit, San Gita membawakan lagu “Wo”, “Harafiah”, “Ayo” dan “Siklus Fana” dengan semangat yang terus meningkat. Intim, penuh canda tawa, haru dan juga bahagia menjadi empat elemen yang terasa, meskipun tak banyak yang hadir di acara, namun energi yang dipancarkan oleh San Gita sangat maksimal.
Masuk di lagu terakhir yaitu nomor andalan mereka, “Tanda Seru”. Gejolak emosional begitu terpancar di lagu ini, di mana ini menjadi penampilan terakhir San Gita di Bandung sebelum esoknya bertandang ke Majalengka melanjutkan rangkaian tur. Di lagu ini para personil kembali unjuk skill, namun bedanya, kali ini mereka tampil dengan semangat yang mencapai titik klimaks. Bonita bernyanyi dengan improvisasi yang meliuk serta memukau, permainan bassline yang smooth dari Sunu, pola gebukan drum yang bervariasi dari Michael, serta olahan progresi chord dan juga permainan FX gitar yang liar dari Adoi menjadi sajian penutup yang berkesan.
Sekali lagi San Gita mampu menampilkan kualitasnya melalui “Tur Lelaku” ini, dan pastinya setiap karya yang disajikan patut didengarkan (apalagi menonton secara langsung penampilan mereka) karena memiliki experience yang seru, serta lirik-lirik di setiap lagu memiliki makna yang pasti pernah atau sedang kita rasakan.
Comments (0)