Skandal: “Kami Menangkap Semangat dan Energi yang Keluar dari Kami Saat Ini”

Skandal: “Kami Menangkap Semangat dan Energi yang Keluar dari Kami Saat Ini”

Terbentuk sejak 2011, band pengusung aliran alternative pop/indie rock bernama Skandal dari Yogyakarta resmi merilis EP bertajuk Sugar di tahun 2017. Berisi lima buah lagu, Sugar dirilis di bawah bendera Yellow Records dengan materi yang sudah ditulis Skandal dalam kurun waktu enam tahun terakhir. Dengan formasi terkini yang diperkuat oleh Yogha Prasiddhamukti (Vokal, Tamborin), Rheza Ibrahim (Gitar), Robertus Febrian Valentino (Gitar, Vokal), dan Argha Mahendra (Drum), Skandal menyajikan musik-musik segar yang terus disebarluaskan, termasuk dalam tur yang dilaksanakan bersama Nerv.ous.

 

Bagaimana proses pembuatan EP Sugar?

Dikerjain di dua studio rekaman di Yogyakarta, selama kurang lebih delapan bulan sejak awal tahun 2016 lalu, dari pertama banget sampai selesai mastering. Vokalis kami hanya ikut rekaman ketika giliran take vocal, bolak balik Jakarta-Yogyakarta. Ada beberapa improvisasi soal detail instrumen dan finishing lagu yang terjadi ketika sudah berada di studio. Lumayan menyenangkan dan ngasih pengalaman baru, mengingat ini adalah pengalaman pertama rekaman serius di studio bagi setengah dari kami.

 

Bagaimana keterlibatan personil dalam penggarapan materi dalam EP Sugar?

Aga bertanggung jawab buat semua ketukan dan part drum, begitu pula dengan Robert dan Rheza yang berada dibalik genjrengan gitar. Lirik sebagian besar ditulis oleh Siddha, bebunyian tamborin dan shaker juga, demikian pula dengan vokal - kecuali satu lagu yang dinyanyiin sama Robert. Bass dibantu oleh additional player, oleh teman kami, Danang, karena kami sampai sekarang belom punya pemain bass tetap. Di samping itu, Robert juga berkontribusi dalam konsep artwork untuk cover album EP Sugar.

 

Apakah ada tema khusus yang diangkat dalam EP Sugar?

Tema khusus kami rasa nggak ada. Kami hanya nulis hal sehari-hari yang sifatnya personal. Dari hal sentimentil sampai yang lugas. Kami lebih nangkap semangat dan energi yang keluar dari kami saat ini dan dituangkan ke EP Sugar. Sugar sendiri dipilih sebagai judul sebagai bentuk apresiasi spesial kami kepada lagu "Sugar", yang merupakan lagu pertama yang pernah kami buat terhitung sejak band ini eksis.

 

Siapa saja yang terlibat dalam penggarapan EP Sugar selain pihak-pihak internal?

Untuk urusan musik, ada temen dan bos label kami, Yellow Records, yaitu Danang, yang ngisi bass. Kami juga ngajak temen kami Gusti Arirang, buat ngisi backing vocal di beberapa lagu. Untuk urusan di luar musik seperti desain, kami mengajak temen dekat kami lainnya, Kevin, untuk terlibat dalam penggarapan desain dan layout sleeve.

 

Terbentuk sejak tahun 2011, mengapa Skandal baru meluncurkan EP perdananya di tahun 2017?

Sebenarnya EP ini direncanakan udah sejak lama, sekitar dari 2-3 tahun lalu, namun emang baru kesampaian sekarang. Pertama, karena kami mutusin untuk ngerekam ulang semua materi yang sempat direkam akhir tahun 2013 silam. Kedua, proses tambal sulam materi lagu, masukin materi baru yang dibuat dan diciptain seiring perjalanan band ini, ngeluarin materi lama yang kurang pas, menurut kami. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, band ini beberapa kali ngalamin pergantian personel, hingga akhirnya sampai pada formasi yang sekarang. Tentu aja, itu juga ngaruh ke proses kreatif band, buat adaptasi, nangkap spirit dan karakter yang muncul dari formasi termutakhir ini. Ketiga, karena banyaknya penundaan pengerjaan EP terkait masalah jarak antara band dengan vokalis yang selama lima tahun terakhir sampai saat ini berdomisili di Jakarta. Segala dinamika itu akhirnya bermuara di proses pengerjaan EP "yang sesungguhnya" awal tahun 2016 lalu.

 

Mengapa "Superfine" menjadi single yang pertama kali disebarkan terkait EP Sugar?

Kami milih lagu itu sebagai single pertama karena itu lagu paling baru yang kami bikin, bisa dibilang lagu favorit kami, lalu itu juga semacam bisa jadi representasi yang cukup tepat untuk arah musikal kami sekarang.

 

Apa saja referensi dari Skandal dalam merampungkan EP ini?

Banyak sekali, karena dalam kurun waktu 2-3 tahun, hingga beberapa bulan benar-benar ngerjain EP ini, banyak musik yang kami dengerin. Sebenarnya masih sama kayak ketika band pertama kali ini kebentuk, musik-musik alternative pop, indie rock, college rock, dari era 90an masih jadi akar dan pengaruh bagi kami. Khususnya dari band-band asal Amerika dan Britania Raya. Referensi di luar musik mungkin lebih ke film, karya seni, atau apapun itu yang memang kami sukai dari dulu, yang ngebuat kami ngebentuk band ini.

 

Sebagai salah satu band dengan personil yang juga berkecimpung di band lain, apa pengaruh yang dirasakan selama penggarapan materi dari EP Sugar? Terutama untuk beberapa personil yang mengusung aliran lain di band selain Skandal.

Nggak ada, sih, sebenernya. Mungkin jadwal aja, sih, kayak tabrakan atau nggaknya jadwal rekaman sama Skandal dan jadwal main sama band yang lain. Lebih ke masalah waktu, bukan secara konsep atau sisi kreatif karya. Walaupun ya selalu ada solusinya pada akhirnya.

 

Bagaimana cara teman-teman Skandal membagi waktu dan fokus terkait keterlibatan dalam lebih dari satu band?

Dengan melakukannya saja. Lagipula ini proyek serius santai, nggak susah-susah amat buat ngebagi waktunya.

 

Prioritas mana, Skandal atau band selain Skandal?

Buat kami yang punya band lain selain Skandal, ya prioritas ditujuin untuk kedua band kami masing-masing. Sudah tahu satu sama lain, personel band kami satunya nggak masalah. Toh, memang pada intinya ini buat senang-senang. Malah saling support.

 

Terkait tour, apa tujuan utama dalam membuat tour Nerv.ous x Skandal?

Promo album, jalan-jalan ke tempat yang belum pernah kami kunjungin sebagai band, ngebangun jaringan antar pelaku dan penikmat kancah ini, bertemu orang dan teman baru, bertemu teman lama yang udah lama nggak ketemu, ngerasain main di berbagai macam venue dan gig, yang tentu aja atmosfernya beda-beda. Kalau ngomongin kenapa sama Nerv.ous, ya hubungan kami dan Nerv.ous bisa dibilang dekat. Bassistnya Nerv.ous sempet jadi additional bassist kami. Drummer kami, Aga, adalah drummernya Nerv.ous, jadi sekalian sikat aja.

 

Untuk Aga yang juga terlibat dalam Nerv.ous, apa saja yang dipersiapkan ketika menjajal tour dan harus bermusik dengan dua band sekaligus?

Aga: Yang jelas volume latihan untuk dua band yang saya gawangi bertambah, terus yang nggak kalah penting adalah menjaga kondisi fisik dan mental. Di luar faktor yang sudah dijelaskan, yang paling penting dan utama adalah harus fun menjalaninya, hehehe...

 

Adakah suguhan spesial dari Skandal dalam tour yang diselenggarakan?

Entahlah, mungkin. Silakan datang aja.

 

Apa hasil akhir yang diharapkan Skandal terkait tour Nerv.ous x Skandal?

Tentu saja akan makin kaya akan pengalaman, bonding antar personel makin erat, banyak yang beli album kami (semoga, hahaha!), nambah teman, jaringan makin luas, tahu rute jalan - jadi kapanpun kalau mau balik lagi, udah tau jalannya. Yang paling penting bisa senang-senang dan selalu selamat sampai tujuan.

 

Foto: Mikael P. Paramasatya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner