Skastra, Perpindahan Genre Yang Menjanjikan Dari Alternatif ke Ska

Skastra, Perpindahan Genre Yang Menjanjikan Dari Alternatif ke Ska

Setelah menuai usaha lebih saat awal bermusiknya, akhirnya ‘Minor 7’ menjadi bukti bahwa Skastra patut untul diperhitungkan.

Tahun 2015, Jakarta lagi-lagi menjadi saksi atas kemunculan satu grup musik potensial yang patut diperhitungkan, mereka adalah Skastra. Dalam karir bermusiknya grup ini sendiri telah merilis dua materi diskografi, seperti mini album bertajuk Renjana (2016) dan tahun setelahnya yakni album penuh pertama Minor 7. Dari awal kemunculannya, Skastra sempat mendapat respon yang cukup positif dari pendengar lokal. Pertama, dari segi musikalitas materi yang mereka telurkan sangat mudah dicerna, tapi tetap tidak menghilangkan keunggulan didalamnya, jika dibandingkan dengan grup genre yang sama lainnya. Kedua, dalam mini albumnya, tiga lagu didalamnya sempat dijadik OST (original soundtrack) untuk film layar lebar berjudul “Security Ugal-Ugalan”. Ketiga, eksplorasi soundnya sangat meluas, seperti adanya unsur Jazz, Blues hingga Surf Rock dalam.

Tapi siapa sangka, sebeklum mengusung genre musik ska, grup ini sebelumnya merupakan sebuah bentukan genre Alternatif dari Jakarta. Dengan kegigihan yang dilakukan pada masa tersebut, akhirnya grup ini berubah haluan menjadi kelompok musik ska pada tahun 2015. Dalam formasinya sendiri Skastra beranggotakan  Alduri Asfirna (Vokal), Ibrahim Rahman (Drum), Rasmana Raga (Bass), Adi Ahdiat (Gitar), Fazrin Mustakin (Gitar), Hanung Teguh Wibawa (Keyboard), dan Taufiq (Trumpet).

Apa alasan kalian mengganti genre alternative menjadi Ska?

Jadi karena beberapa dari kita ada yang gagal main musik alternative, ada yang tertarik mau main Ska. Akhirnya dikeluarin ide itu ke yang lain, terus yang lain juga bilang yaudah coba main aja dulu. Awalnya kita main-main musik Ska Punk kayak Real Big Fish atau semacamnya. Tapi lama-kelamaan pas bikin lagu jadinya Skastra yang sekarang.

Definisi nama Skastra tersendiri itu apa?

Jadi sebenarnya kita itu anak kuliah jurusan Sastra dari kampus UI (Unicersitas Indonesia) rata-rata. Jadi kita kepikiran untuk nama band mengambil dari nama fakultas kita saja, dan tercetuslah padanan Ska yang bersastra, karena kita juga ingin menulis lirik yang “se-sastra” mungkin. Jadi mungkin cocoknya Skastra.

Untuk penulisan lirik atau tema lagu kalian, biasanya bercerita tentang apa ?

Kalau untuk tema masih seputar sisi-sisi terdalam manusia aja. Maksudnya kita coba ngambil tema-tema yang universal. Kita nggak coba ngomongin tentang cinta antar hubungan sepasang kekasih saja, tapi kita ngomong cinta yang buat semua orang. Sedih juga ada, tapi bukan karena diputusin pacar. Tapi sedih yang telah kehilangan sesuatu, apapun itu. Ya seperti itulah. Intinya kalau kita ngomongin agama disangka Ustad, jadi mending kita ngomongin masalah pribadi saja.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner