Tentang Chester Bennington, Mantan Pacar, dan Misi Bermusik Ke Luar Negeri

Tentang Chester Bennington, Mantan Pacar, dan Misi Bermusik Ke Luar Negeri

Vokalis My Beloved Enemy, Robby Kurnia bercerita tentang ketertarikannya pada vokalis Linkin Park, filosofi nama bandnya, serta keinginan untuk go international bersama My Beloved Enemy.  

Muncul ke permukaan dengan mengetengahkan musik metalcore sebagai identitas karyanya, band asal Bogor bernama My Beloved Enemy mengaku terdapat perubahan pada pola kreasi bermusiknya, dari yang tadinya membawakan screamo/post hardcore menjadi metalcore. Hal tersebut seperti menjadi ‘nafas’ baru bagi band yang terbentuk pada tahun 2009 ini. Lebih dari satu dekade berdiri band ini masih ada dan seperti ‘terlahir’ kembali dengan semua keseruan mereka meramu musik dan para personil yang menjadi ‘peluru’ baru di tubuh band ini.  

Ditemui di sela-sela syuting untuk program DCDC Musikkita, My Beloved Enemy yang diwakili oleh sang vokalis, Robby Kurnia menjelaskan kepada DCDC jika musik bandnya tersebut dinilai lebih modern dibanding ketika mereka baru awal muncul, yang diakui olehnya memang masih meraba untuk menentukan arah musiknya kemana. Bicara tentang influence, Robby mengaku jika dirinya cukup terpengaruh oleh band Linkin Park, terutama sang vokalis, Chester Bennington. ‘’Chester bisa mengatur suaranya dengan baik, dari mulai teriak ke clean cukup susah kan sebenarnya, dan itu kealamin oleh saya sendiri. ya bisa dibilang dia jadi inspirasi saya lah’’, ujar Robby menjelaskan tentang idolanya tersebut.

Nama My Beloved Enemy sebagai sebuah band terbilang menarik, karena di dalamnya terdapat kontradiksi yang memancing pertanyaan, tentang filosofi di dalamnya yang seperti berisikan cinta dan benci itu sendiri. Tentang hal ini menurut Robby filosofinya tidak sampai sejauh itu, karena yang menjadi trigger menggunakan nama ini sebenarnya karena dilatari pengalaman salah satu personil band ini (sekarang sudah menjadi ex personil-red). ‘’jadi itu mantan dia, tapi dia masih sayang. Filosofinya cuma segitu, simple. Dan ga ada filosofi yang macem-macem lagi hahaha’’, ujar Robby menjelaskan nama bandnya.

Dari musik, nama band, hingga penciptaan branding band, di mana hal ini berbanding lurus dengan My Beloved Enemy sebagai sebuah band yang konseptual. Menurut Robby hal ini bisa dirasakan di setiap merchandise yang mereka buat, di mana itu menggambarkan karakter musik yang mereka mainkan. Musik dan visual yang mereka buat bisa dikatakan sejalan dan akhirnya menjadi sinergi menarik dari band ini.

Musik metal bisa dibilang tidak hanya terdengar di dalam negeri saja, tapi di luar negeri juga musik cadas lokal banyak didengar dan diapresiasi dengan baik. Satu hal yang kemudian diamini oleh Robby jika dirinya dan My Beloved Enemy mengarah kesana, dengan semua hal yang mereka punya, baik itu secara musik, image, dan pernik menarik lainnya dari band ini jalan selanjutnya dari band ini adalah bisa menginvasi dataran lain di dunia dengan karya mereka.

BACA JUGA - Intip Tashoora Lebih Dalam Lewat Karyanya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner