Video Music Review : Buah Keisengan Zzuf lewat Lagu

Video Music Review : Buah Keisengan Zzuf lewat Lagu "Make It Grow"

Sumber foto : diambil dari video klip Zzuf berjudul "Make It Grow"

Banyak unsur keisengan yang bisa jadi sebuah hal kontradiktif dari isian lagunya yang berjudul “Make It Grow” ini. Atau bisa juga hanya sebatas spontanitas saja, dimana hal itu dirasa sejalan dengan musik yang mereka bawakan.

Durasi singkat yang dibalut dengan latar tempat di sebuah mini market, ditimpali dengan permainan gitar akustik yang dominan, dan nada-nada renyah hasil olahan tweepop dengan garis besar haluan indiepop, serta tampilan visual berupa sekumpulan orang yang menuhankan keisengan, sebagai sarat mutlak senjata utama mereka dalam berkarya. Hal ini terlihat dari lima detik pertama video ini diputar, ketika salah satu diantaranya datang dengan atribut perampok, namun pada detik setelahnya terjadi patahan logika, saat pisau lipat yang dibawanya dipakai untuk cukur jenggot.

Lucu? Sedikit. Lebih banyak unsur keisengan yang bisa jadi sebuah hal kontradiktif dari isian lagunya yang berjudul “Make It Grow” ini. Atau bisa juga hanya sebatas spontanitas saja, dimana hal itu dirasa sejalan dengan musik mereka yang straight to the point, tanpa bridge atau interlude lagu yang bertele-tele. Tampil hanya sebagai bangunan musik manis dan enak didengar saja, yang mungkin tidak akan menarik andai itu diperdebatkan, seperti halnya ketika memperdebatkan kekayaan musik Barasuara, atau album Sinestesia dari Efek Rumah Kaca misalnya.

Deretan aneka macam minuman ringan yang berjejer rapi, dijamah begitu saja tanpa alasan jelas untuk apa, selain untuk menghapus dahaga. Namun ketika sampai pada menit pertama lagu ini, peran minuman itu menjadi hal yang menarik, ketika ditampilkan dengan teknik slow motion, dan disiramkan pada muka-muka iseng sekumpulan orang tadi. Mimik muka yang mencoba untuk menampilkan sesuatu yang lucu dan nyeni ini, cukup menegaskan jika memang keisengan adalah hal mutlak bagi mereka dalam berkarya. Bahkan sampai durasi lagu ini berakhir, gambaran cerita dalam lagunya pun urung dimengerti ketika itu hadir dalam sajian visual video klip ini.

Namun sepert halnya sebuah puisi yang dinilai baik, ketika itu hadir tanpa tendesi apapun, yang akhirnya bisa memancing aneka macam tafsir beragam, ketika itu diinterpretasikan orang yang membacanya. Pun begitu dengan lagu dan video klip dari Zzuf ini. Alih-alih menyajikan suguhan video klip dengan latar tempat sebuah studio dan detail ornamen yang rumit, mereka tampil dengan latar tempat sebuah mini market, yang bisa dijumpai sehari-hari. Mungkin tidak butuh usaha berlebih juga ketika menghadirkan mini market sebagai latar tempat sebuah video klip. Toh secara tampilan juga mini market punya sajian visual menarik, dengan campuran warna dan bentuk, dari aneka macam produk yang dijajakan disana. Hal yang juga dimaknai serupa oleh Radiohead, dalam video klip berjudul “Fake Plastic Trees”, yang juga berlatar tempat di sebuah swalayan.   

Sampai akhirnya apa yang Zzuf terjemahkan dalam lagu berjudul “Make It Grow” ini, hadir sebagai sajian visual yang akan dikenang, minimal oleh para personilnya, jika pernah suatu hari, band ini membuat karya yang didasari atas kesenangan di masa muda. Sebelum akhirnya mungkin mereka menjadi tua dan membosankan, dan ketika video klip ini diputar bisa jadi hal memorable, yang punya peran sebagai cara mereka untuk refreshing. Dan seiring bertambahnya umur, pada akhirnya itu menjadi pilihan bagi mereka, apakah akan tetap berjiwa muda, dan bergabung bersama Seringai sebagai generasi yang menolak tua? Atau menjadi orang kebanyakan yang menjadi tua, ringkih, dan mungkin tidak menyediakan ruang bagi otaknya untuk berkreatifitas yang didasari keisengan tadi.

BACA JUGA - Dua Vidio Musik dengan Akhir Cerita yang Menggantung dan Misterius

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner