Akara, “Mentari”, dan Interaksi Puitis Antara Manusia Dengan Alam

Akara, “Mentari”, dan Interaksi Puitis Antara Manusia Dengan Alam

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Akara

Dibawakan dengan merdu dan ringan, lagu “Mentari” terasa seperti bait doa sekaligus surat kecil untuk diri sendiri yang ditulis Akara sebagai penyemangat bagi semua orang yang bergumul dengan takdir di luar sana

Lahir dan besar di Bandung, Akara tumbuh dengan pengaruh kultur Sunda yang kuat. Interaksi antara warna musik pop Sunda dan dangdut Parahyangan menjadi kegemarannya sejak kecil. Hal tersebut rupanya berhubungan pula dengan kesukaannya akan musik alt-rock Bandung serupa Pure Saturday dan The Milo.

Dengan semua referensi musik yang dia dapat, Akar kemudian dipertemukan dengan pengaruh musik hip-hop new school khas 2010-an yang melahirkan bentukan karakteristik baru di skena hip-hop Indonesia. Kulminasi dari pertemuan-pertemuan tersebut bagi Akara memungkinkan munculnya ritme-ritme organik khas suatu daerah untuk mendapatkan sebuah eksperimen baru dalam musiknya Akara yang imajinatif, namun tetap terasa khusyuk dan familiar.

Kehadiran Akara punya signifikansi besar untuk menyempurnakan barisan rapper Empat Apokalips, roster terbaru dari label musik berbasis Jakarta tersebut, yang turut digawangi oleh Laze, Noise from Under, dan Wicigo Shawty.

Salah satu lagu yang menggambarkan karakter musik Akara tersaji di lagu “Mentari”. Di lagu tersebut Akara menghadirkan kombinasi melodi gitar yang khidmat dan dentuman 808 yang dengan apik mengiringi ekspresi syukur sekaligus refleksi diri sebagai tema besar dari lagu ini. Di tengah kehidupan yang terus bergerak menyongsong masa depan cerah, “Mentari” mengingatkan pendengar untuk berhenti sejenak dan mengambil waktu untuk mengucapkan terima kasih pada diri, Pencipta, dan sekitar, selain juga mengkaji diri dan menjadi lebih baik.

Dibawakan dengan merdu dan ringan, lagu ini terasa seperti bait doa sekaligus surat kecil untuk diri sendiri yang ditulis Akara sebagai penyemangat bagi semua orang yang bergumul dengan takdir di luar sana. Berbicara tentang keyakinan dan ketekunan hati, Akara berujar bahwa lagu ini menggambarkan sesuatu yang sangat indah seperti mentari yang cerah, dengan sederet pencapaian dan kemenangan yang telah dia dapatkan.

Video musik untuk lagu “Mentari” menghadirkan latar alam gunung dan hutan hijau yang terasa harmonis saat disandingkan dengan lirik reflektif dan eksploratif dari lagu tersebut. Keberadaan Akara di tengah bentang alam tersebut sekaligus membuatnya terlihat kecil dan bersahaja, mendukung kesan spiritual yang tersirat dalam lagu. Interaksi puitis antara manusia dan alam dilanjutkan pada adegan ketika Akara menggendong anaknya, bersama-sama menatap lembah dan sawah, seakan mengambil waktu sejenak untuk berhenti dan mengucap syukur. Diselingi dengan latar ruang kamar, video ini mempermainkan unsur ruang dan bayangan untuk menyampaikan pesan sederhana yang dibalut dengan kejujuran murni. Simak videonya melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Syarikat Idola Remaja Tuliskan Sejarah Rempah Nusantara Dalam Debut Albumnya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner