Daniel Mardhany : 666% Lebih Afdol Dengerin Fisik!

Bonjour CoklatFriends! Kali ini kami kembali melakukan perbincangan hangat dengan salah satu scenester Ibukota. Seorang vokalis dari grup death metal sadis, Dead Squad bernama Daniel Mardhany. Dalam kurun waktu empat bulan terakhir, doi memiliki sebuah records yang fokus dalam teknik analog yakni kaset atau tape. Sebuah nama yaitu Alaium dipilih oleh Daniel, dengan sebuah makna yang bersinggungan dengan Tuhan menjadi cerita yang tak terduga disini, Selain itu keyakinan sebesar 666% akan sebuah spirit mendengarkan musik secara fisik bukan digital juga menjadi sebuah gimmick yang manis, yeahhh. Check it out, buddy!

DC: Kapan lebih tepatnya Bang Daniel memulai membuat proyek bernama Alaium Records dan apa visi dan misi dalam proyek tersebut? Boleh dipaparkan?

DM: Sekitar Oktober 2014 , empat rilisan pertama ( Slutguts - Hollow , Deadsquad - Horror Vision dan Profanatik , Death Vomit - Forging A Legacy ). Kebetulan rilisnya pas momen Cassete Store Day 2014, awalnya sih cuma mah rilis Slutguts doang , personil band itu temen-temen lama gue di band gue sebelumnya dan kebetulan gue suka sama materinya, terus pas ngobrol sama Santo (Armstretch Records) gue dapet ijin ngelisensi Dead Squad dan Death Vomit juga..jadi ya sekalian aja. visinya merilis format kaset dari album band-band yang gue suka aja dalam format kaset karena gue masih dengerin kaset juga. visinya dan misinya merilis band-band yang gue suka dalam format kaset, terutama band-band baru atau underated yang materinya oke tapi belum banyak yang tahu.

DC: Apa makna dibalik Alaium itu sendiri?

DM: Hompimpa Alaium gambreng!.Bahasa Sansekerta yang sering banget gue ucapin dan denger dari kecil artinya kurang lebih "Dari Tuhan kembali ke Tuhan ayo kita bermain". gue menggunakan kata yang familiar dari kecil buat ngejalanin suatu usaha yang objeknya juga udah akrab dari kecil yaitu " kaset".

DC: Kenapa lebih memilih me-reissue album-album indie ini dalam format kaset? Apa ada sesuatu yang menarik akan hal itu?

DM: Sebenernya engga semua rilisan Alaium reissue, contohnya Slutguts - Hollow itu bener-bener fresh! EP pertama dari band belum pernah manggung yang kasetnya laku 100 keping dalam waktu 3 hari. format CD-nya malah menyusul beberapa bulan kemudian. Kelelawar Malam - Nokturnal juga merupakan album yang cuma dirilis di format kaset doang. Mengapa harus format kaset? Sebenernya sih sesimple gue masih intens dengerin kaset dan gue pengen denger album dari band yangg gue suka dalam format kaset. bukan masalah rare sih karena tiap format musik fisik punya output sound karakteristik yang berbeda.. misalnya elo dengerin album yg sama dari suatu band di format vinyl/ kaset/CD output suaranya itu pasti berasa banget bedanya...tiap format punya karakteristik yang khas yang engga ada di format lainya.

DC: Band-band apa saja yang sudah dire-issue oleh Alaium Recs sendiri? dan bagaimana anda mengajak mereka untuk kembali merekamnya secara analog?

DM: Slutguts – Hollow, deadsquad - horror vision, Deadsquad – Profanatik, Death Vomit - Forging A Legacy, Godless Symptoms – Crossover, Kelelawar Malam – Nokturnal, ZOO – Prasasti, Dethkrokodil – Dethiscoming, Violence Of Crusade – Dead, Ade Paloh, Roman Catholic Skulls – Gospel, Gigantor, Bottle Smoker, Sentimental Moods, Speedy Gonzales, Zoo –Trilogi. Ngajaknya gampang tinggal kontak via telepon, sms, line, whatsapp, ketemu langsung biasanya didasarkan atas asas pertemanan dan kepercayaan aja sih engga pernah pake kontrak-kontakan dan lain lain segala. gue beruntung karena punya relasi yang cukup baik dengan temen-temen di scene yang udah gue bangun dari era SMA jadi buat dealing jadi gampang rata-rata band yang gue rilis sistem rekamannya digital (kecuali Deadsquad - Profanatik) gue cuma ngerilisnya aja yang dalam format analog. kasarnya dari format digital diduplicating jadi analog. sesimple itu hehe.

DC: Respon band-band yang udah dirilis bagaimana?

DM: So far so good so what! hehehe, Sejauh ini respon dari mereka sangat baik, gue juga berusaha mempromosikan band yang gue rilis semaksimal gue lewat dunia maya maupun dunia yang maya

DC: Apakah semua warna atau genre yang dipilih atau hanya segmented di ranah cadas?

DM: Genre musik dari rilisan-rilisan Alauim sangat heterogen , engga cuma di area musik cadas aja. karna gue juga engga cuma dengerin musik cadas doang. Intinya rilisan-rilisan Alaium merepresentasikan selera musik gue.

DC: Rencana apa saja yang sudah disiapkan oleh Alaium sendiri?

DM: Gue punya program merilis album-album band favorit gue dalam format kaset per skala dua bulan. sama dari profit label ini gue subsidikan buat bikin gigs-gigs skala kecil sebagai salah satu wadah buat band-band rilisan gue.

DC: Proses membagi waktu dengan Dead Squad, Alaium, dan proyek clothing anda bernama Dhroned?

DM: Plus gw juga gawe (kerja) kantoran di salah satu tv swasta hahaha. emang waktu kadang jadi kendala juga tapi gue yakin dengan passion yang membara semua itu bisa diatur atau di bisa bisain hahaha. kadang gw ngayal seandainya badan gue bisa dipecah kaya amoeba gitu hahaha jadi bisa dibagi ngurus Dhroned, band, kantor, dan Alaium hahaha.

DC: Ada rencana untuk merilis band awal anda (Abolish Conception)?

DM: Abolish Conception gue sangat ingin sekali bisa merilis album band gue tercinta yang bernasib kurang mujur sejak 2002 hahahaha ,salah satu planning tahun ini Abolish Conception akan merilis album pertama dan mungkin juga yang terakhir hahaha

DC: Harapan di pundak anda akan adanya Aalium Recs dan pendapat anda mengenai skena sekarang yang kembali haus dengan format analog seperti kaset/tape, maupun CD hingga vinyl? Intermezzo sedikit boleh diceritakan mulai dari kapan anda menjadi seorang kolektor fisik dan metalhead?

DM: Harapannya sih masyarakat beli berbagai macam rilisan musik fisik seperti CD, kaset, vinyl sebagai sesuatu yang lumrah atau biasa aja bukan hanya untuk sekedar terlihat "cool". karena kalo elo suka musik kan yang produk utamanya kan ya album dari band itu sendiri dan akan lebih 666% pasti lebih afdol lo dengerin musik dari format fisik bukan digital. kalo beli kaset mah udah dari zaman gw TK mungkin ya tapi mulai kepikiran dan ngumpulin secara serius dan masif kayanya dari era awal SMP.