Gaijin Mulai Hadirkan Beberapa Single Terdahulu dalam Format Digital

Gaijin Mulai Hadirkan Beberapa Single Terdahulu dalam Format Digital

Sumber foto : Diambil dari instagram Gaijin

Meski tidak datang dari kota sebesar Bandung ataupun Jakarta, salah satu lagu mereka yang berjudul “Quo Vadis Unitt”, berhasil terdeteksi radar musik keras dunia

Kancah musik global pun dengan segan mengakui karya-karya epik para musisi/band cadas dari Indonesia. Tak hanya nama-nama besar yang seringkali hadir menjadi bagian di panggung-panggung eropa, band yang aktif dengan karya-karya jempolan pun memiliki hubungan erat dengan pendengar di ranah komunitas metal dunia. Lebih dari itu, koneksi serta relasi dengan ekosistem musik di luar, seperti records label telah terjalin dan berjalan dengan baik sejak lama.

Gaijin merupakan salah satu unit cadas yang meleburkan musik thrash metal dan hardcore dari Tasikmalaya. Meski tidak datang dari kota sebesar Bandung ataupun Jakarta, salah satu lagu mereka yang berjudul “Quo Vadis Unitt”, berhasil terdeteksi radar musik keras dunia dan masuk dalam kompilasi PEACE NOW OR DIE #1 EXTREME COMPILATION (2022, Soundlock Records), yang diisi oleh band-band cadas asal Italia, Ceko, Ekuador, Filipina, Malaysia, dan lain-lain.

Sejak terbentuk tahun 2017, Gaijin memulai debut melalui satu nomor berjudul “HYPOCRITES” dengan musik trash metal yang mereka tonjolkan. Membawa tema tentang situasi sosial politik di dalam negeri dengan lirik berbahasa inggris, materi ini menjadi bagian dari kompilasi album TASIKMALAYA KOMPILASI VOL.1 (2017) dan telah dirilis dalam format digital pada 2020 secara independen.

Berangkat dari segala keresahan sang frontman Aang The Great, Gaijin banyak menangkap berbagai dinamika yang hadir secara kasat mata. Salah satunya dalam single “TRASHING MAD” yang merupakan potret kerja keras dan keberadaan mereka untuk meraih atensi di tengah-tengah komunitas.

Tak hanya soal keresahan yang nampak di permukaan seperti single ke empat “Social Belief” yang diangkat dari fenomena pandemi, juga single “DEVIDE ET IMPERA” yang berbicara tentang jalan pemerintahan yang menuju krisis. Gaijin juga membuat karya yang melanjutkan tongkat estafet warisan dari legenda kuno dalam salah satu lagunya.

Lagu berjudul “HANA NGUNI HANA MANGKE” ditulis dari legenda kuno ‘amanat Galunggung’ yang mendeskripsikan tradisi orang sunda yang menjaga dan menghargai alam untuk keseimbangan hidup. Lagu ini ditulis dengan lirik berbahasa sunda, berdampingan dengan musik tradisional sunda dari instrumen tarawangsa, karinding dan dilatari dengan olah vokal beluk.

Menginjak tahun 2024, Gaijin telah menghadirkan beberapa single yang dirilis melalui gerai digital. Saat ini mereka tengah fokus untuk melepas EP yang ditargetkan akan keluar pada tahun 2024 sebagai wujud dari langkah besar Gaijin di tengah perhatian penggemar musik. Silahkan simak beberapa rilisan Gaijin melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - ‘Normatif II: Kejar Dunia’: Catatan Abadi Kakak Beradik, Adri Fachrisyah Maulana dan Ahmad Faisal Maulana

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner