Lewat Album ‘Kiser Kenamaan’, Lair Memotret Kehidupan Di Wilayah Pantura

Lewat Album ‘Kiser Kenamaan’, Lair Memotret Kehidupan Di Wilayah Pantura

Sedikit tentang Lair (dilansir dari rilisan pers Lair)

Lair adalah proyek musik asal Jatiwangi, Jawa Barat, yang didirikan pada awal tahun 2018. “Lair” diambil dari bahasa tarling klasik Cirebon yang berati “lahir”, yang lalu dimaknai untuk terus melahirkan sesuatu; musik, pemikiran, eksperimen, narasi, dan apapun. Lair juga mencoba untuk mengadaptasi tari sintren Cirebon, sebuah budaya yang dekat, yang menjadi role-model dari sosok wanita satu-satunya di Lair, genit namun mistis.

Dalam pertunjukkannya, Lair akan berformasi sejajar satu sama lainnya, namun juga mungkin untuk berpindah-pindah posisi pemusik. Dua vokal utama, berperan pula sebagai performer utama yang berinteraksi dengan penonton dengan gerakan-gerakan yang bebas. Sejak mula, Lair tidak menetapkan satu jenis musik tertentu untuk dimainkan, namun jika harus dimasukkan dalam kategori, Lair memilih sebutan ‘pantura-soul’ bagi musiknya.

Lair, bagi para personilnya, bukan hanya sebuah grup musik, namun juga lembaga riset berkelanjutan. Saat ini, Lair fokus melakukan riset di beberapa daerah yang menjadi bagian dari jalur pantura: Cirebon, Indramayu, dan Sumedang. Selain melakukan upaya untuk memproduksi pengetahuan dalam bentuk jurnal ini, riset juga bertujuan untuk menguatkan musik dan konsep dari Lair sendiri, sembari bersilaturahmi dengan tetangga yang kita pinjam kisah hidupnya dalam lirik-lirik lagu. Di luar itu, Lair adalah medium untuk pengembangan personal dan eksplorasi dari masing-masing personil Lair.

BACA JUGA - Mafia Pemantik Qalbu Hadirkan Single Kedua Mereka, “Last Man”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner