Single “Catastrophe” Jadi Penanda Era Baru Lingkar Cendala

Single “Catastrophe” Jadi Penanda Era Baru Lingkar Cendala

Sumber foto : Diambil dari siaran pers Lingkar Cendala

Formula dalam single “Catastrophe” menjadi gaya serta ciri khas baru terhadap era bermusik Lingkar Cendala saat ini

Musik yang kian dinamis menemui satu band dari Karawang, Lingkar Cendala, untuk bertransformasi pada formula doom/post metal. Sebelumnya, garage punk menjadi arah bermusik Lingkar Cendala pada era awal terbentuk sejak tahun 2020. Baru-baru ini, Lingkar Cendala merilis single berjudul “Catastrophe” sebagai penanda era baru mereka saat ini, sekaligus menjadi single yang akan menjembatani menuju album penuh mereka tahun depan.

Saat ini Lingkar Cendara dihuni dengan formasi solidnya yang terdiri dari Amelia Putri (vocal), Desta Ericksen (vocal,guitar), Rifqi (guitar), Briansyah (bass), dan Tama (drum). Menyisakan dua member awal yakni Desta Ericksen dan Briansyah yang memiliki peranan sejak era pertama Lingkar Cendala.

Berbicara tentang single terbaru “Catastrophe”, Lingkar Cendala memberi pendekatan penulisan lirik yang tajam dan gaya musik yang kelam. Karakter vokal dari seorang Amelia yang syahdu dan cenderung folk menjadi unsur penyeibang yang melebur dengan aura kelam dalam musiknya. Formula dalam single “Catastrophe” menjadi gaya serta ciri khas baru terhadap era bermusik Lingkar Cendala saat ini.

“Single ini merupakan laporan pandangan mata terhadap kondisi sosial di Indonesia saat ini di mana kebobrokan sistem dari segala arah terjadi. Penulisannya pun terinspirasi dari berbagai kejadian di Indonesia, salah satunya era 98 yang sedikit distopia yang sayangnya terjadi kembali di tahun 2024 ini. Ternyata di samping nepotisme, korupsi dan kolusi yang tak benar-benar lenyap dari Indonesia, kondisi alam memperparah nuansa depresif negeri ini yaitu banjir, polusi dan kerusakan alam,” tutur Desta Ericksen.

Meski single baru “Catastrophe” telah membawa perubahan yang sangat drastis, Lingkar Cendala masih mengedepankan lirik yang kritis terhadap kehidupan sosial pada setiap lagu-lagunya. Secara musikal, kali ini mereka banyak terinspirasi oleh band-band kebanggan seperti, Black sabbath, Sigmun dan beberapa band yang memainkan doom, post hardcore dan post metal lainnya seperti Krobak, Gambardella, Touche Amore, Electric Wizard, Wisp, dan Church of Misery.

Mengingat pada prosesnya, single “Catastrophe” diaransemen, direkam dan diproduseri oleh Desta Ericksen (Guitar/Back Vocal) secara mandiri. Sementara untuk proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Septian Satriani (Unseen record) ex drummer Lingkar Cendala.  “Catastrophe” telah dirilis melalui berbagai layanan musik digital pada 24 Oktober 2024 lalu, silahkan simak dan dengarkan melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Danilla Sajikan Penawar Baru dalam Album ‘Telisik (lagi) Deluxe Version’

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner