Ketika Semua Kembali ke Rumah
Saya dan suami bermusik bersama dari tahun 2004 dengan format duo Endah N Rhesa. Bertahun-tahun lamanya kami hidup dari berbagai panggung, baik yang kecil maupun besar. Pernah tampil reguler tiga kali seminggu di kafe-kafe selama bertahun-tahun, ditambah acara-acara ranah privat seperti weddingan, office gathering, ulang tahun yang kami jajal setiap akhir minggu. Setelah keluar album perdana tahun 2009, kami mulai merambahi panggung-panggung lain, seperti pensi dan festival dengan membawakan lagu-lagu sendiri. Setiap bulan selalu bepergian di dalam dan luar kota. Jika tidak di panggung, kami berada di studio atau memenuhi jadwal wawancara di media, serta melakukan kegiatan komunitas di Earhouse Pamulang. Sudah 15 tahun lamanya saya begitu menikmati kehidupan sebagai musisi, berkegiatan dan mendapatkan pemasukan melalui profesi ini.
Pertengahan Maret 2020, sekejap rutinitas kami berubah karena wabah pandemi Covid-19. Panggung-panggung ditunda, kegiatan interaksi sosial di luar rumah berkurang, hal ini berpengaruh pada pendapatan terbesar rumah tangga kami, yaitu panggung musik. Tak pernah terbayang di benak saya bahwa Endah N Rhesa tidak manggung lagi. Kesedihan terbesar saya adalah ketika mengetahui kenyataan bahwa Endah N Rhesa tidak bisa lagi menapakkan kaki di panggung hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.
Saya tidak bisa melihat wajah-wajah yang merespon lagu-lagu saya, bau keringat dan parfum bertebaran di dalam satu ruang yang sama, penonton bersorak sorai dan bertepuk tangan. Selain itu, berjumpa teman-teman musisi lain di belakang panggung dan memeluk mereka untuk memberi dukungan juga sungguh menghangatkan hati. Kesempatan nan eksklusif saat menonton mereka dari samping panggung di depan speaker yang besar tepat di kuping saya juga menjadi kerinduan yang nyata. Tampil di panggung adalah sebuah kenikmatan yang tidak ada duanya. Saya merasakan kebahagiaan yang tak ternilai. Saya menganggap bahwa panggung adalah tempat meditasi saya untuk membenamkan diri ke lautan hati dan pikiran yang terdalam. Saya dan panggung adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.
Comments (0)