Berkarakter dengan Berkarya
CITES adalah singkatan dari Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora, yang kalau dalam bahasa Indonesianya adalah konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar spesies terancam. Pada saat kayu sonokeling atau Javanese rosewood masuk ke dalam daftar CITES, banyak sekali persyaratan yang dibutuhkan untuk mengekspor produk yang mengandung kayu ini, dan diperlukan banyak dokumen yang tentunya memerlukan biaya. Ada sisi positifnya juga di sini, memastikan bahwa kayu yang dipergunakan tidak berasal dari hasil penebangan liar, yang seharusnya hal ini ditangani oleh pemerintah kita sendiri. Tapi, terbersit juga pemikiran bahwa mungkin hal ini untuk meredam persaingan kayu sonokeling di pasar dunia. Jika pemerintah kita melihat hal ini sebagai komoditi yang sangat berharga, maka membudidayakan sonokeling adalah langkah yang sangat tepat.
GITAR GENTA BERMOTIF BATIK | Genta bekerjasama dengan pembatik aal Solo untuk membatik di atas gitar dan dipamerkan di Winter NAMM Show 2020, Anaheim
Saat itu, tempat saya bekerja sempat memprogramkan penanaman 100 buah bibit sonokeling, bekerjasama dengan pihak ITB dan salah satu klien kita dari Belanda. Beberapa pohon kita beri label nama pemesan gitar dari Belanda, dengan harapan program ini dapat berjalan baik dan kerjasama yang ada dapat berlangsung terus.
Saya tidak banyak bicara soal musik di sini, namun hal ini sangat bisa diaplikasikan di semua bidang, termasuk musik, dan saya mungkin tidak dapat menjabarkan dengan baik keterkaitan tulisan saya dari awal sampai akhir ini. Namun, kesimpulan yang ingin saya sampaikan di sini adalah kita harus lebih bisa menggali, menghargai dan mengolah dari apa yang kita punyai, sehingga apapun bentuk hasil karya kita akan mempunyai karakter yang kuat. Seringkali sebuah mahakarya itu lahir dari keterbatasan. Banyak yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tapi tidak dimiliki oleh bangsa lain, itulah kelebihan kita yang harus ditonjolkan sehingga tidak dapat tersaingi oleh bangsa lain.
Comments (0)