Lewat lagu yang saya tulis, akhirnya orang mulai penasaran terhadap makna demi makna di balik lagu-lagu itu. Awalnya saya menceritakan setiap lagu dalam tulisan di blog, tiba-tiba saja blog saya dibaca oleh penerbit hingga tahu-tahu jadilah saya seorang penulis buku.
Tuhan mungkin memang sudah menyiratkan jalan ini, tapi saya tak pernah menyangka akan melangkah sejauh ini. Terlebih tiba-tiba buku itu menjelma menjadi sebuah film, ditonton oleh banyak orang. Manalah tahu akan begini jadinya. Semuanya menjadi kejutan-kejutan manis, yang tentu banyak pula mengalami pasang dan surut.
Kembali ke karya. Ya, ini tentang hati, bukan tentang marketing pemasaran karya.
Mau itu hantu, mau itu cinta, mau itu kesedihan, mau itu apapun selama dibuat dengan hati, karya tetaplah sesuatu yang seseorang bisa banggakan. Bukan perkara dibanggakan oleh orang lain, tapi setidaknya saat menatap, merasakan, mendengar, meraba, dan menelanjangi karya itu... Kita merasa hidup kembali, dan merasa yakin bahwa ada sesuatu yang bisa membuat hati kembali.
Egois memang, tapi saya berkarya untuk diri saya sendiri, bukan untuk orang lain. Jadi ketika orang bertanya kenapa harus hantu? Saya mungkin akan mengacuhkan, dan kembali bertanya. “Kenapa harus kenapa?”
Selalu suka dengan cara penulisan teh risa. Sangat bagus rangkaian kata dan maknanya selalu sampai. Setuju sekali sesuatu yg dibuat dengan/dari hati pasti akan sampai ke hati ❤️ Sukses selalu teteh yg selalu menginspirasiku
Comments (1)