Mengenal Musik Metal, Identitas, Karakter, dan Keistimewaannya

Mengenal Musik Metal, Identitas, Karakter, dan Keistimewaannya

Musik metal bukan hanya tentang bagaimana bermain dengan bagus. Setiap orang yang terjun di kultur ini perlu mengerti bahwa menjadi penggemar atau band yang mengusung musik ekstrim, khususnya metal adalah kerja keras. Kerja keras di sini berhubungan dengan menjaga keberlangsungan musik metal dan komunitasnya itu sendiri, tentunya dengan cara yang paling otentik. Jika bicara ideal, seseorang yang menasbihkan diri sebagai “penggemar” atau “musisi” di ranah ini harus mengetahui nilai modal budaya, sejarah, karakter dan keistimewaan musik yang dia senangi. Oleh karena itu, artikel ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya saya untuk memperkenalkan lebih jauh tentang musik metal.

BACA JUGA - Mengenal Musik Metal, Paduan antara Kebudayaan, Kreativitas, dan Ekspresi Manusia

Jika bahasan pada artikel sebelumnya memuat tentang paduan antara kebudayaan, kreativitas, dan ekspresi dalam musik metal, maka pada bagian kedua ini lebih ditekankan pada identitas, karakter, dan keistimewaan musik metal. Penentuan karakteristik daru musik metal dilakukan dengan menggunakan panca indera, yang berhubungan langsung dengan pengalaman estetis serta kapasitas orang yang menilainya. Tapi, bicara tentang metal dan segala turunannya tidak akan cukup jika hanya melirik dari musiknya. Ada beberapa hal yang melekat erat dan ikut membentuk identitas musik metal. Sebenarnya, hal-hal ini berlaku untuk aliran musik apapun, tetapi kita dapat melakukan korelasi khusus dengan musik metal. Dikutip dari beberapa buku dan sumber, inilah beberapa dimensi yang membentuk karakter dari musik, khususnya metal atau turunannya.

Dimensi Sonik
Ini lah dimensi yang paling pertama diperhatikan ketika mengklasifikasikan sebuah grup musik. Dimensi ini terfokus pada segala sesuatu yang berkaitan dengan bunyi atau suara yang dihasilkan dari komposisi, instrumentasi, dan performa. Mengerucut pada sebuah band metal. Biasanya, band pengusung aliran ini diisi dengan instrumen gitar, drum, dan bass gitar.

Gitar menjadi instrumen utama pada metal, terutama heavy metal. Karakteristik, pola permainan dengan bantuan amplifier dan efek membuat genre ini terdengar lebih berat dan kuat. Pola permainan yang cepat, teknik tinggi, dan power menjadi ciri musik heavy metal. Kepiawaian gitarisnya ditunjukan dalam bagian lagu yang disebut interlude. Interlude adalah satu bagian lagu berupa jeda yang diisi oleh permainan solo, tanpa vokal.

Permainan drum juga menjadi hal yang tidak kalah krusial. Tingkat kerumitan permainan drum di musik   heavy metal tercermin dari set drum, poliritmis, dan penggunaan kedua tangan maupun kaki. Dalam musik   heavy metal, drum berfungsi sebagai penjaga ketukan sekaligus memberi tekanan atau aksen. Ada beberapa jenis pukulan, seperti common, simple, bahkan odd time). Kecenderungan tempo yang digunakan dalam musik ini adalah cepat. Namun, tidak menutup kemungkinan beberapa band membuat lagu heavy metal dengan tempo yang pelan atau sedang.

Selanjutnya, bass juga mempunyai peranan penting. Alat musik ini yang membuat suara musik dari, terutama heavy metal terdengar berat dan kuat. Di samping gitar dan drum, bass tidak boleh untuk dikesampingkan. “Kegarangan” suatu band heavy metal seringkali bergantung pada permainan bass, baik dengan senar empat maupun lebih.

Instrumen yang seringkali hadir melengkapi instrumen lainnya adalah keyboard. Alat musik ini membantu mengeksplorasi warna musik dengan suara yang lebih beragam, sehingga dapat memberi ambience dan kesan “penuh” pada sebuah lagu. Meski begitu, keyboard belum termasuk instrumen yang “wajib” dalam aliran musik metal.

Unsur utama heavy metal lainnya adalah vokal. Sejak awal kemunculannya, musik  heavy metal  selalu menyertakan vokalis. Tingkat pentingnya vokal pada heavy metal memiliki posisi yang cenderung setara dengan instrumen. Hal ini membuat paduan antara vokal dan instrumen melahirkan sesuatu yang unik dan membentuk karakter yang jelas menjadi pembeda dengan aliran musik lainnya. Pada aliran ini, sang vokalis menyampaikan sesuatu yang penuh dengan emosi, yang kebanyakan berada di sekitaran rasa marah, sakit, dan segala hal yang memacu adrenalin. Emosi tersebut memang harus dapat tergambarkan ketika bernyanyi. Power yang sangat kuat senantiasa adalah wajib untuk dimiliki oleh vokalisnya, karena dengan itu mereka bisa mengimbangi kerasnya instrumen lainnya. Untuk itu, biasanya para vokalis metal cenderung berteriak dan menggeram. Teknik vokal seperti itu menjadi daya tarik tersendiri, karena tidak ditemukan pada genre lain.

Dimensi Visual
Dimensi ini mencakup segala hal yang dapat dilihat dari sebuah band, seperti logo, cover album, dokumentasi seperti foto, merchandise, kostum, efek lampu, set panggung, koreografi, artwork, majalah, dan video musik. Keseluruhan unsur yang ada di dimensi visual jelas memberi pengaruh besar dari identitas sebuah band. Selain musik, ini lah yang menjadi “ciri”, dan jelas juga harus memiliki karakter agar secara visual mereka dapat dibedakan dengan band lainnya.

Dimulai dari logo, hal ini merupakan senjata untuk sebuah band, terutama metal agar lebih mudah dikenali banyak orang. Tak jarang, logo pun berfungsi sebagai identitas, di samping nama band. Idealnya, logo tersebut dapat menggambarkan karakter band dan musiknya. Logo sendiri dapat berupa tipografi yang rumit, atau gambar bermakna implisit, misalnya tengkorak.

Setelah logo, cover album juga memiliki peran yang sama pentingnya. Pada cover album, band biasanya menyertakan artwork yang menggambarkan citra, perilaku, sampai emosi. Biasanya, warna cover album didominasi oleh hitam dan merah. Jarang menemukan warna lembut atau netral yang digunakan oleh band metal. Selain identik dengan warna, gambar yang dipakai di cover album pun biasanya menggambarkan sesuatu yang kacau, mengerikan, atau aneh. Film horor, legenda, fantasi heroik, atau karya fiksi ilmiah menjadi inspirasi terbesar. Berbeda dengan Judas Priest, Mötley Crüe, Motörhead, dan beberapa band lainnya. Mereka lebih memilih gambar-gambar tentang motor besar, lengkap dengan jaket kulit hitam sebagai penguat identitas.


Judas Priest 'Painkiller' - foto: bravewords.com | Motohead 'Iron Fist' - foto: nydailynews.com

Hinhin Agung Daryana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hinhin Akew adalah salah satu tokoh yang sudah bergelut di ranah musik bawah tanah sejak tahun '90an. Ia merupakan seorang gitaris dan akademisi yang fokus mengajar hal-hal yang berkaitan dengan musik. Hari ini, ia aktif dan bermusik bersama Nectura dan Humiliation.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner